Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul
Analisis & Desain Sistem Informatika (2005 : 39), menyebutkan bahwa:
“Perancangan adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan evaluasi
yang telah dilakukan pada kegiatan analisi.”
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah
diterjemahkan oleh Jogiayanto (2005 : 196) dalam bukunya yang berjudul Analisis
dan Desain Sistem Informasi menyebutkan bahwa “Perancangan adalah penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang
terpisahkan kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
KEBUNPOKER.COM AGEN JUDI DOMINO99 AGEN POKER BANDARQ ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisahkan kedalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi (Syifaun Nafisah, 2003 ; 2). Perancangan
sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (system flowchart), yang
merupakan alat bentuk garfik yang dapat digunakan untuk menunjutkan urutan –
urutan proses dari sistem.
Tujuan perancangan adalah menghasilakan model atau
representasi entitas yang akan dibangun. Atau menurut Mastow mengemukakan
tujuan perancangan adalah untuk membentuk sistem perangkat lunak yang memenuhi
kriteria sebagai berikut :
• Memenuhi
spesifikasi fungsional.
• Memenuhi
batasan – batasan media target implementasi, target sistem komputer
• Memenuhi
kebutuhan – kebutuhan inplisit dan eksplisit berdasarkan kinerja dan penggunaan
sumber daya.
• Memenuhi
perancangan inplisit dan eksplisit berdasarkan bentuk hasil rancangan yang
dikehendaki.
• Memenuhi
keterbatasan - keterbatasan proses perancangan seperti lama atau biaya dan
lainnya.
• Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan rancangan yang lengkap kepada program
komputer dan ahli teknik lainnya yang terlibat.
• Untuk
tercapainya pemenuhan kebutuhan berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi
sasaran pengembangan sistem.
• Untuk
kemudahan dalam proses pembuatan software dan kontrol dalam mengembangkan
sistem yang dibangun.
Adapun prinsip – prinsip perancangan sebagai berikut :
• Perancngan
harus mempertimbangkan sejumlah pendekatan, menilai masing – masing alternatif
berdasarkan kebutuhan, sumberdaya yang dibutuhkan, sumberdaya diperlukan dann
kosep perancangan yang baik.
• Rancangan
harus dapat ditelusuri sampai model analisis
• Rancangan
seharusnya merupakan upya memadukan pola – pola yang telah ditemukan sebelumnya
dan memberikan gagasan benar –bernar baru bukan merupakan penemuan masa lampau.
• Rancangan
tidak boleh jau dari kenyataan.
• Rancangan
seharusnya seragam dan terpadu.
• Rancangan
distrukturkan untuk mendegradasikan secara perlahan bila ditemukan situasi yang
abnormal.
• Perancangan
ditunjutkan yntuk memperoleh kualitas.
KEBUNPOKER.COM AGEN JUDI DOMINO99 AGEN POKER BANDARQ ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA
Sejarah kemasan makanan mulanya terbuat dari bahan yang
berasal dari alam. Seperti, menggunakan alang – alang, rumput dan kulit kayu.
Selamat berabad – abad. Fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi
barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Hal ini didasari karena kemasan
merupakan wadah atau pembungkus yang guna mencegah atau mengurangi terjadinya
kerusakan – kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Semakin
majunya peradaban, manusia mulai mengenal empat teknik dalam mengemas makanan,
diantaranya teknik menggulung dengan menggunakan pohon bambu atau kelobat
jagung. Teknik melipat dan membalut, umumnya dengan menggunakan daun pisang,
teknik menganyam seringnya menggunakan daun kelapa.
Peranan kemasan mulai dirasakan pada tahun 1950-an, saat
banyak munculnya supermarket atau pasar swalayan, dimana kemasan harus menjadi
salah satu nilai jual produk – produk di rak – rak toko. Tetapi pada saat
itupun kemasan hanya berfungsi memberikan informasi yang bersifat memberitahu
kepada konsumen tentang kandungan dan nlai gizi dalam makanan tersebut.
Daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasan
merupakan salah satu ujung tombak pemasaran karena dia langsung berhadapan
dengan konsumen. Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen. Di tahun
1980-an, kesadaran para produsen mulai terlihat dengan salin berlomba untuk
merebut perhatian calon konsumen melalui bentuk kemasan. Para produsen
berpendapat bahwa bentuk dan model kemasan mulai dirasakan sangat penting
peranannya dalam strategi pemasaran. Kemasan harus mampu menarik perhatian
calon konsumen melalui bentu kemasan. Kemasan harus mampu menari perhatian,
menggambarkan keistimewaan produk, dan membujuk konsumen. Pada saat inilah
kemasan mengambil alih tugas penjualan pada saat jual beli.
Berdasarkan kamus bahasa indonesia makna kata kemasan adalah
bungkus atau pelindung, dari kata kemas yang kurang lebih artinya rapi atau
bersih, jadi KEBUNPOKER.COM AGEN JUDI DOMINO99 AGEN POKER BANDARQ ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA secara sederhana dapat diartikan suatu benda yang
digunakan untuk membungkus atau untuk melindungi suatubarang agar rapi atau
bersih. Berdasarkan bahasa inggris kemasan/packaging berasal dari kata package
yang artinya sama dengan kata kerja ‘membungkus’ atau ‘mengemas’ dalam bahasa
indonesia, sehigga secara harfiah pengertian packaging dapat diartikan sebagai
pembungkus atau kemasan. Menurut situs eksiklopedia bebas, wikipedia, packaging
design atau cukup disingkat dengan packaging saja, adalah sebuah kerja
merupakan gabungan dari proses desain, evaluasi, dan pembuatan kemasan produk.
Dari definisi ini, kita sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa proses pembuatan
kemasan produk tidaklah boleh berhenti hanya pada skets atau desain aplikasi
komputer macam photoshop atau corel.
Fungsi Kemasan
Fungsi Kemasan Menurut buku This End Up : Original
Approaches to Packaging Design dengan terjemahan bebas, ada empat fungsi
kemasan, antara lain :
Penahan
Fungsi utama dari sebuah kemasan adalah untuk menahan
produk, baik itu berupa gas, cairan, padat, bubuk, cream, pasta, granul maupun
campuran. Meski penahanan adalah fungsi dasar dari sebuah kemasan, kebutuhan
untuk menampilkan performa yang baik akan menimpa fungsi kemasan sebagai
penahan secara logis. Hal ini menjadi jelas ketika melihat pada bentuk kemasan
itu sendiri.
Pelindung
Hampir sama dari fungsi kemasan sebagai penahan, fungsi
kemasan sebagai pelindung adalah untuk memastikan bahwa sebuah produk dapat
sampai ke tangan konsumen secara utuh tanpa ada kecacatan dari kualitas, yang
mana merupakan perjalanan panjang yang awalnya berasal dari pabriknya. Pada
kondisi tertentu, kemasan juga berperan untuk melindungi konsumen, seperti
misalnya pada botol anak-anak untuk kesehatan, cincin tarik pada kaleng, tutup
pada tabung kaca, dan tentu saja instruksi pada label untuk keamanan pemakaian
produk. Pendistribusian sebuah produk memprioritaskan untuk mencapai kemasan
pilihan dari pengaruh industry retail. Kemasan harus memfasilitasi penggabungan
ke dalam sejumlah besar produk untuk memudahkan pengangkutan. Berat dan
kekuatan adalah kunci lain untuk mempertimbangkan, khususnya untuk nilai rendah
sebuah produk.
Kemudahan
Bentuk fisik dari sebuah kemasan haruslah sesederhana
mungkin sehingga mudah untuk dibawa, memberikan susunan pengamanan, dan mungkin
memiliki kapasitas untuk dikemas di dalam kemasan distribusi yang besar
sekalipun. Pengemasan haruslah berisi sesuai kuantitas atau volume dari produk
baik untuk konsumen maupun pengecer, dan memudahkannya untuk dipajang.
Komunikasi
Kemasan harus mengkomunikasikan sebuah pesan, seperti
misalnya larangan (yang dapat dengan mudah dibaca), bar code dan informasi
kesehatan seperti syarat nutrisi sehari-hari. Untuk produk yang tidak tahan
lama informasi tentang tanggal “baik digunakan sebelum” dan “baik dijual
sebelum” penting bagi konsumen maupun pengecer. Pelebelan harus memenuhi syarat
yang legal serta dapat dengan mudah ditemukan dan dibaca. Komposisi, instruksi
pemakaian, informasi pembuangan dan daur ulang kemasan juga harus disertakan.
Tampilan dari kemasan itu sendiri juga harus lebih disempurnakan. Agar dapat
lebih menonjolkan barang dagangan mereka, kemasan memerlukan ciri khasnya
sendiri meski ditampilkan dalam jumlah banyak. Penempatan kemasan di sepanjang
rak penjualan akan menciptakan menonjolkan produk tersebut sehingga dapat
menyampaikan pesan dan menarik perhatian mata konsumen. Di samping itu, saat
ini yang dicari kebanyakan masyarakat bukanlah kemasan yang hanya menarik dan
unik saja melainkan yang memiliki ciri khas daerahnya (Ambrose 8).
Dalam buku KEBUNPOKER.COM AGEN JUDI DOMINO99 AGEN POKER BANDARQ ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA menyebutkan bahwa sebuah kemasan juga mempunyai kemampuan untuk :
• Protect
(melindungi produk yang dikemas).
• Tempt
(menarik dan memancing rasa keingintahuan konsumen)
• Decorate
(mendekorasi sehingga produk memiliki tampilan yang indah)
• Add Value
(memberikan nilai tambah bagi produk, bahkan sebuah kemasan dapat lebih
berharga daripada produk itu sendiri)
Salah satu manfaat dari kemasan adalah branding atau
pencitraan suatu merek dari produk dan perusahaan, selain sebagai serana
promosi, kemsan juga bentuk dari profesionalitas suatu merek atau perusahaan
produk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar